This event operates on a first come, first served basis.
COLLABORATIVE SHOWCASE
Collaborative Showcase adalah pertunjukan Monolog Musikal Kereta Seni VI yang menggabungkan hasil kolaborasi seni sastra, seni tari, dan seni musik. Karya kolaborasi ini akan menjadi salah satu tempat penyampaian isu dan pesan yang akan dibawakan pada Kereta Seni VI. Collaborative Showcase akan mengangkat tema “Tentukan Irama, Tulis Hidupmu Sendiri”, diambil dari potongan lirik lagu “Irama” yang mengambil perspektif realita yang selalu terjadi pada diri kita yaitu melihat pencapaian orang lain tanpa melihat apa yang sudah diri kita kerjakan. Meskipun demikian, kita sebagai manusia bahkan tidak pernah bisa benar-benar memilih untuk pergi dari keramaian sehingga saat berada di keramaian. Keadaan ini lah yang membuat kita selalu berusaha mencari ruang untuk mengenal makna, arah, bahkan keberadaan diri kita yang paling jujur. Kita bisa menghargai pilihan yang kita ambil, atau pencapaian yang kita dapatkan tanpa melihat orang lain.
SCREENING FILM
Screening Film merupakan mata acara Kereta Seni VI yang berkolaborasi dengan komunitas FIKTIF untuk menayangkan film-film original karya mahasiswa dengan dua sesi pelaksanaan. Salah satu film yang ditayangkan pada Screening Film adalah film yang diproduksi oleh FIKTIF secara khusus untuk Kereta Seni VI. Screening Film akan mengangkat tema “Manusia Tanpa Cermin”, yaitu mengenai persoalan individu yang tumbuh tanpa kemampuan mengenali dirinya sendiri secara jujur. “Manusia Tanpa Cermin” adalah tentang keberanian meninjau ulang siapa diri kita di luar citra yang dibentuk dunia dan tentang proses menjadi utuh bukan karena dilihat, tetapi karena akhirnya mampu melihat ke dalam.
PAGELARAN
Pagelaran merupakan penampilan seni teater yang berkolaborasi dengan Teater Paradoks. Pagelaran ini akan menghadirkan cerita orisinal yang menjadi puncak penyampaian isu dan pesan dari Kereta Seni VI. Kereta Seni VI beranjak dari rasa kesepian di tengah kehidupan kita yang terjadi bukan karena kita tidak memiliki siapa-siapa, tapi karena hubungan dengan orang lain yang tidak benar-benar hadir bahkan sering kali hubungan ini tidak memberikan ruang untuk mengenal diri sendiri. Kita terbiasa menghabiskan waktu oleh rutinitas dan tuntutan sosial yang tidak berhenti. Kita makin menaikkan standar akan tujuan dan kehidupan kita dengan membandingkan hidup kita dengan orang lain. Dalam kondisi ini, kita makin bertanya-tanya apa tujuan dari kita menjalani keseharian? untuk siapa kita menjalani nya? Oleh karena itu, Pagelaran membawa tema “Untuk Siapa Kita Bertahan?”.